-->

Formula dan Cara Membuat Bahan Anti Korosi ( Anti Corrosive Agent )

Sebagaimana telah diketahui, air merupakan komponen terbesar dari bumi. Hampir 2/3 bumi tertutup oleh air.
Disamping merupakan satu kebutuhan yang teramat vital bagi mahluk hidup untuk kelangsungan hidupnya, air juga merupakan sumber daya alam yang sangat bermanfaat bagi industri atau aktivitas harian yang menunjang kehidupan manusia.
Dengan jumlah yang begitu melimpah, maka air menjadi satu-satunya sarana yang mudah dan murah untuk didapatkan. Yang menjadi masalah adalah, air selalu mengandung bahan padat di dalamnya.
Entah dalam bentuk terlarut atau tersuspensi. Yang meski jumlahnya cukup kecil, namun ketika diaplikasikan pada industri, biasanya akan membawa masalah tersendiri. Korosi, adalah salah satunya.

Itulah sebabnya ketika harus diaplikasikan pada proses industri dan atau produksi, air biasanya akan mendapat perlakuan tersendiri ( water treatment ), guna meminimasi efek negatif yang bisa ditimbulkan. Salah satu aplikasi industri yang sangat peka terhadap kualitas air adalah industri yang menggunakan air dalam suatu sitem tertutup ( closed system ) atau industri yang menggunakan air sebagai pembangkit uap ( boiler ) atau yang lebih mudah dijumpai dalam kehidupan sehari-hari adalah seperti pada kendaraan bermotor yang menggunakan radiator ( air radiator ).

Dimana dengan adanya pemanasan yang terus menerus, maka air akan meninggalkan bahan padat di dalamnya. Semakin lama proses maka bahan padat tersisa akan menumpuk dan terus menumpuk. Yang mana jika dibiarkan akan menyebabkan terjadinya korosi pada bahan yang digunakan, yang biasanya berupa logam.

Memang banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya proses korosi. Namun keberadaan air ( dengan bahan padat di alamnya ) selalu menjadi penyebab yang paling utama.

Itulah sebabnya pada industri dan atau proses yang mengunakan siklus air untuk pemanasan atau pendinginan, selalu ditambahkan bahan tertentu ( anti corrosive agent ) untuk menghambat dan memperlambat terjadinya proses korosi.

Bahan anti korosi yang ditambahkan bisa berasal dari jenis bahan biologis atau bahan kimia. Namun karena penggunaannya yang kontinyu dan dalam jumlah banyak, maka bahan anti korosi yang berasal dari bahan kimia biasanya yang menjadi pilihan utama.

Bahan anti korosi seperti ini sebenarnya bagitu mudah didapatkan. Karena pada saat ini sudah begitu banyak supplier bahan kimia yang menyediakan dan menjualnya.
Yang sering menjadi permasalahan adalah, harga yang diberikan oleh para supplier biasanya sangat tinggi alias sangat mahal.

Padahal, untuk membuat bahan kimia anti korosi ini boleh dibilang tidaklah terlalu sulit. Ada begitu banyak formulasi dan komposisi yang bisa digunakan untuk membuat Bahan Anti Korosi ( Anti Corrosive Agent ). Salah satu formulasinya akan diberikan di bawah ini :

● Formulasi bahan anti korosi

Isopropil Alkohol = 18.5
Methyl Amyl Keton = 5
Naphthalne Sulfonat = 1.5
Glycerin Monooleat = 1
Antioksidant dibutyl p-cresol = 0.5
Methyl Isobutyl Keton = 48.5
Air = 25

● Cara membuat bahan anti korosi
Untuk membuat sendiri bahan anti korosi dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut :

- Campurkan kesemua bahan di atas dalam air
- Aduk sampai benar-benar rata
- Tempatkan dan simpan dalam wadah

● Cara penggunaan bahan anti korosi

- Tambahkan campuran bahan anti korosi di atas sebanyak 5 % dari jumlah total air umpan.
- Bahan anti korosi di atas akan membentuk sebuah lapisan tipis pada permukaan logam, sehingga akan menghambat terjadinya proses korosi dan mempermudah pembersihan kerak dan atau endapan yang terjadi.

Bahan anti korosi ini pada aplikasinya digunakan berbarengan dengan bahan kimia lainnya. Misalnya bahan untuk membersihkan kerak dan endapan.
Dan untuk membuat bahan untuk membersihkan kerak, salah satunya dapat dilihat di bawah ini :

You may like these posts